ROHIL (DNN) – Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merupakan salah satu wilayah penghasil padi terbesar di Provinsi Riau. Sebab, Kabupaten Rohil masih memiliki lahan pertanian yang begitu luas.
Memang, meski memiliki lahan pertanian padi yang cukup luas, namun pengelolaan nya selama ini belum berlangsung secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor. Salah satunya, kurangnya infrastruktur pendukung seperti irigasi, pintu air dan sebagainya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kodim 0321/Rohil di bawah komando Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP ingin menciptakan terobosan baru dalam mengembangkan potensi pertanian padi yang ada di Kabupaten Rohil.
Apalagi, Kodim 0321 Rohil selama ini juga secara aktif mengembangkan lahan ketahanan pangan seperti yang berada di Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan.
Untuk mewujudkan peningkatan pengelolaan lahan pertanian padi di Kabupaten Rohil, Kodim 0321 Rohil bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Rohil telah melaksanakan penandatangan kontrak swakelola.
Penandatanganan kontrak swakelola tersebut secara langsung dilakukan Dandim 0321 Rohil Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP dan Kepala Dinas Pertanian Rohil Aldi yang dilaksanakan di Makodim 0321 Rohil, Jumat (22/3/2024).
Dandim menyebutkan bahwa, hal ini dilaksanakan sebagai tahapan kegiatan program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian.
“Dimana sebelumnya sudah dilaksanakan MoU antara Mentri pertanian dan Panglima TNI,” kata Dandim.
Dandim menerangkan bahwa, pada tahun 2023 Menteri Pertanian menginstruksikan agar dilakukan kegiatan pengembangan lahan rawa guna mendukung peningkatan produksi pangan. Dimana, lahan sawah di rawa meliputi luasan yang cukup luas namun belum semuanya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Problem utama pemanfaatan lahan sawah rawa adalah belum terkelolanya air secara baik sehingga pada musim hujan rawa-rawa tidak dapat ditanami.
Agar lahan sawah rawa dapat dibudidayakan secara optimal minimal dua kali tanam dalam setahun lanjut Dandim, maka harus dilakukan upaya penataan dinamika air yang ada pada lahan rawa. Salah satu upaya agar dinamika air di lahan rawa dapat ditata yaitu dengan merehabilitasi atau membangun berbagai prasarana yang dapat mengatur dinamika air pada lahan rawa terutama pada musim hujan.
Adapun prasarana yang dimaksud seperti tanggul, saluran drainase, pintu air, gorong-gorong, pompa dan rumah pompa serta lainnya.
“Harapannya kegiatan Opla ini dapat dilaksanakan sesuai target sasaran yaitu untuk mencapai indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200, sehingga mendukung pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan khusunya di wilayah Rohil,” pungkasnya.
Komentar