oleh

Penampakan Buaya Mengancam Ketenangan Warga Masyarakt Kelurahan Bagan Keladi

Dumainews.net.Penampakan Buaya Mengancam Ketenangan warga masyarakat Kelurahan Bagan Keladi terutama yang bermukim di pinggiran sungai Masjid RT 12 terusik.
Pasalnya, Senin siang (02/11/2020) pukul ±13.00 WIB, muncul buaya panjang ±4 m berenang dan berjemur di bantaran sungai.
Informasi di dapat lewat pesan WA yang masuk dari salah satu PNS.
Dikonfirmasi Lurah Bagan Keladi Dwi Dharma Surya dan ketua RT 12 Ahmad Riadi, membenarkan penampakan tersebut.
“Benar Bang, ada informasi tersebut. Untuk jelasnya silahkan tanya ke RT 12”, ucap Lurah Dwi.
Ketua RT 12 Ahmad Riadi pun membenarkan ketika dikonfirmasi Dumainews. net
“Saya sudah 40 tahun tinggal di sini, baru kali ini ada penampakan buaya”, terang Ketua RT pada Dumainews. net
Menurut RT Ahmad, dirinya tidak melihat langsung, sebab jarak rumah nya ke TKP ±1 km.”Informasi warga mengatakan demikian Pak. Makanya saya bisa dapat foto-foto penampakan tersebut”, ucap Ahmad.
Ditambahkan RT Ahmad, informasi tersebut sudah langsung di masukkan ke grup WA kelurahan, sehingga semua RT, Babinsa, Bhabhinkamtibmas dan pihak Kelurahan sudah pasti mengetahui.
Diakui Ahmad, sekalipun informasi tersebut sudah di ketahui rekan-rekan di grup, namun Lurah, Babinsa dan Bhabhinkamtibmas belum turun ke lapangan berikan arahan.
RT Ahmad menambahkan, sejak peristiwa tersebut, ia menginstruksikan kepada masyarakat untuk tidak mandi dengan cara berenang.
“Yang mau mandi harus dengan menggunakan timba. Jangan sendiri, dan waktu nya dari pagi hingga sore. Dilarang beraktivitas  sampai Maghrib apalagi malam”, tambah Ahmad.
Menurut Ahmad, selama ini sungai tersebut, di pakai warga sebagai sarana lalu lintas sampan/perahu kecil untuk aktivitas sehari-hari.
Ada yang melansir buah sawit, prasarana untuk mengangon/mengarit rumput liar yang tumbuh di bantaran sungai sebagai pakan ternak dan mandi dan cuci pakaian.
Lain halnya jika kemarau, warga lakukan mandi dengan cara masuk ke sungai dan berenang.
Ditambahkan, buaya selama ini habitat nya berada di muara, yang berjarak ±6 km ke arah laut.
Menurut saksi mata, pada saat buaya muncul di permukaan, langsung menyergap buah pisang yang hanyut satu tandan.
“Menunjukkan buaya sedang kelaparan”, jelas RT Ahmad.
“Agar ada kepastian situasi yang aman bagi masyarakat”, harap Ahmad.
RT Ahmad berharap pihak terkait terutama BKSDA Dumai lewat Lurah Dwi Dharma Surya ambil tindakan atas fenomena tersebut.
Dumainews.net.minta tanggapan pihak BKSDA, Yahya di WA: 082170865xxx sejak Senin malam namun sampai berita ini tayang, nomor bersangkutan tidak aktif.
Menurut Wikipedia, Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia.
Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).
Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile.
Nama umumnya, Man-eater = “pemakan manusia”, karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia dan babi yang memasuki wilayahnya.
Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia).
Menurut keterangan salah satu warga yang ber nama Tomi yang ber pengalaman tentang pradator ( buaya) ini bisa di kataka yang terbesar Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter, namun bisa mencapai lebih dari 6 meter. makadari itu di himbau bagi masyarakt agar tetap waspada.untuk sementara jauwi sungai tersebut demi keselamatan kita agar tidak memakan korban” masyrakat berharap kepada pemerintah kota Dumai.agar cepat mengambil tindakan mengamankan buaya tersebut sebelum memakan korban ungkap Tomi
( ret)  iskandar SBR

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *